ketika malam beranjak sepi senyap
jauh dari riuhnya keramaian
mata yang tak mau lelap
menerawang jauh digelapnya malam
sang halimun pun bersiap diri
tuk bergegas menyambut pagi
namun mata tetap masih berjaga
malah pikiran beranjak ke medan
dinginnya malam yang menusuk sendi
sudah tak terasa menerobos kulit ari
berharap datang yang sedang dinanti
namun sayang aku tak tau pasti
kutuliskan puisi sepenuh hati
tersenyum menghayal akulah yang termanis
tapi lihatlah,ternyata yang baca lebih manis
sambil tersenyum terlihat lebih manis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar